Dian Wahyu Utami atau populer dengan nama Dian Pelangi masih berusiasangat belia. Namun karena karya busananya yang lain daripada yang lain, iamampu menembus pasar luar negeri, suatu hal yang amat jarang bisa dilakukanoleh orang lain.
Busana rancangan Dian memang lain daripada yang lain. Dengan merek yangmemakai namanya sendiri, Dian Pelangi mengambil corak jumputan yang sangatkhas, dengan sentuhan rancangan yang tidak pasaran meskipun kain jumputan bukanhal baru.
Meski karya Dian Pelangi menggunakan kain jumputan, ia justru berhasilmenciptakan trend mode. Melalu tangan terampil Dian, kain jumputan terkesanbernuansa etnik dan menggunakan warna-warna shocking. Ini lah yang menjadikunci keberhasilan Dian menggunakan kain jumputan.
Keunikan lainnya dibandingkan dengan perancang busana lainnya, Dian jugasekaligus memroduksi sendiri kain yang digunakan dalam desainnya.
Sudah suka menggambar baju sejak kecil, Dian sudah terbiasa medesainbajunya sendiri. Bahkan kalau ingin baju baru, ibunya selalu menyuruhnya untukmendesain sendiri baju yang diinginkan.
Lulus SMP, ia masuk SMKN 1 Jurusan Tata Busana di Pekalongan. Kebetulansaat itu bersamaan dengan kepindahan orangtua ke Pekalongan untuk membukapabrik tekstil. Lulus SMK, ia pun mulai diberi tanggung jawab meneruskan butikDian Pelangi di Jakarta. Padahal, waktu itu umurnya masih 16 tahun. Di Jakarta,Dian semakin serius menekuni dunia fashion. Saya lalu kuliah di sekolah modeESMOD selama setahun.
Sumber: Surabaya Post Online
Busana rancangan Dian memang lain daripada yang lain. Dengan merek yangmemakai namanya sendiri, Dian Pelangi mengambil corak jumputan yang sangatkhas, dengan sentuhan rancangan yang tidak pasaran meskipun kain jumputan bukanhal baru.
Meski karya Dian Pelangi menggunakan kain jumputan, ia justru berhasilmenciptakan trend mode. Melalu tangan terampil Dian, kain jumputan terkesanbernuansa etnik dan menggunakan warna-warna shocking. Ini lah yang menjadikunci keberhasilan Dian menggunakan kain jumputan.
Keunikan lainnya dibandingkan dengan perancang busana lainnya, Dian jugasekaligus memroduksi sendiri kain yang digunakan dalam desainnya.
Sudah suka menggambar baju sejak kecil, Dian sudah terbiasa medesainbajunya sendiri. Bahkan kalau ingin baju baru, ibunya selalu menyuruhnya untukmendesain sendiri baju yang diinginkan.
Lulus SMP, ia masuk SMKN 1 Jurusan Tata Busana di Pekalongan. Kebetulansaat itu bersamaan dengan kepindahan orangtua ke Pekalongan untuk membukapabrik tekstil. Lulus SMK, ia pun mulai diberi tanggung jawab meneruskan butikDian Pelangi di Jakarta. Padahal, waktu itu umurnya masih 16 tahun. Di Jakarta,Dian semakin serius menekuni dunia fashion. Saya lalu kuliah di sekolah modeESMOD selama setahun.
Sumber: Surabaya Post Online